JAKARTA, WB – Genap seminggu sudah Wakil Gubernur DKI Jakartan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang harus cuti dalam mengikuti Pilpres 2014.
Meski tugasnya berlipat dan tak ada tambahan gaji, namun pria asal Bangka Belitung itu mengaku sama sekali merasa tidak terbebani.
“Tidak ada beban, biasa saja. Ya berdua memang lebih enak, minimal ada kawannya. Tapi ini kan semua mesti bisa,” ujar Ahok saat ditemui wartawan.
Ahok mengatakan, selama masa kepemimpinan Jokowi sebagai gubernur pun, ia mengaku sudah terbiasa membuat kebijakan dan mengambil keputusan sendiri.
“Selama ini juga saya sering putuskan sendiri. Itu karena saya sudah tahu Pak Jokowi maunya gimana. Yang memimpin rapat juga saya. Dan selama satu setengah tahun saya jadi Wagub di sini pun, enggak pernah tuh Pak Jokowi complain sama saya atau soal keputusan yang saya ambil,” tuturnya.
Meski demikian, Ahok mengaku akhir-akhir ini Jokowi sulit untuk dihubungi. Padahal ia terkadang masih perlu berkomunikasi untuk sekadar konsultasi dengan Jokowi.
“Sekarang telepon Pak Jokowi agak sulit. Kadang-kadang dia naik pesawat, HP-nya off. Kemarin saya telepon, dia baru telepon balik waktu saya lagi memimpin rapat. Dia tanya, `Ada masalah tidak?`. Ya saya jawab, `Sejauh ini aman Bos!`,” cerita Ahok.
Menurut Ahok, satu-satunya beban kerja yang bertambah adalah makin banyaknya surat yang harus ia baca dan tandatangani. Sebab, ia tak bisa asal membubuhkan tanda tangan. Ia tetap membaca dan memahami isi surat satu per satu karena menyangkut kepentingan Jakarta.
“Tanganku pegal karena banyak sekali surat yang harus didisposisi. Kan tidak mungkin bisa disposisi kepada bawahan tanpa mengerti isi suratnya. Harus baca, tidak bisa asal kasih tanda tangan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Joko Widodo resmi mengambil cuti terhitung mulai 3 Juni 2014. Ia menanggalkan kursi Gubernur DKI Jakarta untuk berkonsentrasi pada pencalonan dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia. []