PEKANBARU, WB – Dikira menemukan batu mulia, nyawa seorang sekuriti di perusahaan pertambangan di Riau nyaris melayang. Pasalnya bukan batu mulia yang ia gosok, melainkan granat nanas yang ia temukan di areal tambang. Granat berjenis nanas itu diperkirakan masih aktif.
Beruntung, sekuriti itu segera menyadari sebelum granat nanas itu meledak. Ia langsung melaporkan temuannya kepada TNI yang akhirnya diteruskan Polsek Ujung Batu, Rokan Hulu, untuk ditangani Brimob Polda Riau.
“Sudah disterilkan setelah dimasukkan ke benda khusus oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob,” kata Kapolres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Hasyim Risahondua SIK.
Hasyim menerangkan, dari hasil pensterilan, polisi menemukan dua buah granat nanas. Satu granat ditemukan di lokasi penambangan berbeda dengan waktu berbeda.
Penemuan terjadi ketika karyawan PT Batu Inti Perkasa (BIP) menyaring batu hasil penambangan di Desa Ujung Batu Timur. “Ditemukan oleh karyawan bernama Dedi. Dia yang menemukan keduanya di lokasi berbeda,” kata Hasyim.
Karena bentuknya dinilai unik, Dedi menyerahkannya ke sekuriti. Dikira benda ini punya nilai jual, sekuriti bernama Hendri membersihkan dan menggosoknya memakai kain.
Setelah bersih, Hendri kaget karena benda tadi menyerupai nanas. Dia pun langsung menduga itu adalah granat lempar dan melaporkannya ke Babinsa Kopda Musriadi.
“Setelah dilihat, Kopda Musriadi melaporkannya ke unit Intelkam Polres,” ucap Hasyim.
Mendapat laporan, polisi datang ke lokasi dan mengambil dua buah granat tadi. Setelah dimasukkan ke ember berisi air, granat tadi dibawa ke Polsek Ujung Batu.
Hasyim yang mendapat laporan berkoordinasi dengan Tim Jibom Satuan Brimob Polda Riau. Ada empat anggota Jibom yang datang ke Polsek melihat granat nanas tersebut.
Setelah dipastikan itu granat dan membahayakan jika meledak, tim Jibom memasukkan ke alat khusus untuk disterilkan. Benda itu lalu dibawa memakai mobil untuk dibawa ke Pekanbaru.
Langkah berikutnya, personel Polsek memasang garis polisi di lokasi penemuan. Penyisiran dilakukan karena diduga masih ada granat lainnya di lokasi penambangan tersebut.
“Setelah dicari hingga malam hari, hasilnya nihil lalu garis polisi dicabut. Kalau ada karyawan menemukan benda serupa segera lapor ke polisi karena membahayakan keselamatan,” terang Hasyim.[]