WARTABUANA – Sejak Januari, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Laos meningkat hingga menjadi 8.171 kasus, dengan 12 di antaranya meninggal dunia, menurut sebuah laporan dari Kementerian Kesehatan Laos.
Sisavath Soutthaniraxay, Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Menular yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Laos, menyampaikan dalam konferensi pers pada Senin (7/12) bahwa angka pasien DBD tertinggi dilaporkan di ibu kota Laos, Vientiane, dengan 1.877 kasus.
Ke-12 kematian itu mencakup empat orang di Vientiane, dua di Bolikhamxay dan dua di Khammuan, serta masing-masing satu di Xayaboury, Xieng Khuang, Savannakhet, dan Phongsaly.
Sisavath menyarankan lima langkah sederhana sebagai metode pengendalian DBD paling efektif yang dapat dipraktikkan oleh keluarga di seluruh wilayah.
Kelima langkah tersebut terdiri dari menutup dan menyegel semua wadah tak terpakai, menguras semua tempat air, menaruh ikan gupi kecil di dalam wadah air karena ikan tersebut memakan larva nyamuk, membersihkan area di sekeliling rumah, serta ingat melakukan keempat hal tersebut setiap pekan.
Jika orang jatuh sakit, mereka harus mengasumsikan bahwa penyebabnya kemungkinan DBD dan melakukan tes darah di rumah sakit, lanjut Sisavath.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), DBD merupakan salah satu infeksi yang paling cepat menular, dengan Thailand, Laos, Filipina, dan Singapura juga mencatatkan kasus DBD tinggi. Jumlah kasus di Kawasan Pasifik Barat meningkat lebih dari dua kali lipat selama satu dekade terakhir. [xinhua]