JAKARTA, WB – Mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja mengatakan, tidak mudah bagi siapapun untuk memecahkan masalah yang melanda di Ibukota Jakarta, termasuk seorang Joko Widodo (Jokowi).
Oleh karenanya bagi masyarakat yang mengatakan Jokowi tidak amanah menjalankan tugasnya membenahi Jakarta, menurut Sarwono merupakan pemikiran yang linear.
“Berbicara kemacetan itu berbicara koordinasi antar tingkat wilayah yang berkaitan. Dan itu prosesnya tidak mudah, karena terkait daerah (propinsi) lain, jadi bukan otoritas gubernur DKI aja, ujar Sarwono saat diskusi publik di Jalan Cemara, Menteng, Rabu (2/7/2014).
Lebih jauh, pria yang juga pernah menjabat sebagai menteri aparatur negara dan reformasi birokrasi republik Indonesia ke 5 ini menambahkan, karena sulitnya menjalin kerjasama antar kedaerahan, maka dibutuhkan peran serta pemerintahan pusat. Karena jika sudah berbicara wilayah antar daerah itu tidak bisa hanya diselesaikan atau dikordinasikan antar gubernur semata tetapi harus ada campur tangan presiden.
“Presiden itu yang harus ikut berperan. Dan jika Jokowi menjadi presiden, maka dia akan menjadi satu-satunya gubernur yang bisa menjadi presiden RI, dan dia mempunyai sinergi untuk membangun masalah antar daerah,” ujar Sarwono.
Sementara itu dilokasi yang sama, peneliti senior dari LIPI, Siti Zuhro menambahkan, untuk menjalin kerjasama antar daerah diakui tidaklah mudah. Menurutnya, efek yang kerap ditimbulkan antar daerah bukannya kerjasama melainkan hanya banyak menciptakan konflik semata.
“Oleh karena itu untuk menjalin kerjasama dengan provinsi yang berdekatan dengan DKI Jakarta masih sulit. Apalagi pemerintah propinsi tidak ada saling koordinasi. Hal itu diperparah juga dengan tidak adanya pengawasan yang diakukan oleh pengawasan tingkat Nasional,” pungkas Zuhro.[]