MAMUJU, WB – Provinsi Sulawesi Barat menggelar festival budaya di Lapangan Merdeka Mamuju yang merupakan rangkaian kegiatan ekpedisi kapsul waktu yang akan melintas di Kabupaten Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara pada 26 November 2015.
Koordinator Panitia Ekspedisi kapsul waktu Daerah Sulawesi Barat Irvan Basri di Mamuju, Minggu, mengatakan kegiatan ekspedisi kapsul waktu yang akan melintas di Sulbar diantaranya adalah kegiatan sosial, budaya, hiburan, dan ekonomi kreatif.
Ia mengatakan, kegiatan festival budaya yang dipusatkan di lapangan Merdeka merupakan rangkaian kegiatan kapsul waktu yang digelar bulan September.
“Untuk menyambut kapsul waktu yang tiba di Sulbar nantinya, akan digelar berbagai kegiatan menyambutnya mulai September hingga bulan Oktober dan November 2015 nanti,” katanya.
Menurut dia, festival budaya yang digelar di lapangan Merdeka Mamuju menyajikan berbagai kandungan kebanggaan masyarakat.
“Akan kita angkat kandungan budaya yang ada di Sulbar agar Sulbar dikenal ke seluruh nusantara bahkan dunia bahwa daerah ini kaya akan kandungan budaya,” katanya.
Irvan mengatakan, setelah dilaksanakan di Sulbar kapsul waktu akan digelar kembali oleh panitia daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi tetangga dari Provinsi Sulbar yang berada disebelah utara pada minggu Pagi 29 November 2015.
“Perjalanan ekpedisi kapsul waktu akan dimulai dari Aceh tanggal 22 September 2015 dan berakhir di Merauke, Papua, tanggal 21 Desember 2015,” katanya.
Ia menjelaskan jika ekpedisi kapsul waktu merupakan kegiatan untuk memuat kegiatan mengenai mimpi Indonesia 70 tahun ke depan yakni pada 2085.
“Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bekerja dengan tema Ayo Kerja untuk kemajuan bangsa,” katanya.
Pada rakor Mensesneg Pratikno telah mengingatkan agar kegiatan ini bisa menjadi bagian dari upaya lompatan kemajuan secara bersama-sama guna mencapai percepatan pencapaian cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
“Ekspedisi ini diharapkan memberi efek optimisme, persatuan, kreativitas, kerja keras, dan solidaritas antara pemerintah pusat dan daerah serta antara pemerintah dan rakyat,” katanya. []