JAKARTA, WB – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Surabaya, M. Romahurmuziy menampik telah mengerahkan ratusan massa untuk menduduki dan mengambil alih kantor PPP yang terletak di jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
“Tidak betul telah terjadi perusakan, apalagi penyerangan kantor DPP PPP,” kata Romahurmuziy melalui siaran persnya, Kamis (4/12/2014)
Politisi yang akrab disapa Romi ini menjelaskan, pengerahan massa PPP kubunya pada Selasa (2/12/2014) lalu itu sama sekali tidak berniat anarkis. PPP kata dia, mengedepankan cara bermartabat dalam mengelola partai. Tapi justru kantor terus diduduki oleh kubu Suryadharma Ali dan Djan Faridz.
“Ketika tanggal 2 Desember diingatkan dengan cara damai, justru pagar digembok dan diistilahkan ada penyerbuan. Saya hanya menyerukan kembalilah ke jalan persaudaraan,” katanya.
Politisi yang pernah menjabat sebagai ketua Komisi VI ini, hanya menghimbau untuk tidak mengumbar pernyataan yang memperkeruh pergaulan antar umat beragama. Sebab semua hal yang dituduhkan adalah imajinasi untuk lari dari persoalan sebenarnya, yaitu absennya legalitas dan tak adanya dukungan kepengurusan dari bawah.
“Bagaimana mungkin ada perusakan musholla di dalam pagar, sedangkan ratusan polisi membarikade diluar pagar. Jika ada penyerbuan, pastilah aparat sudah bertindak. Saya himbau saudara-saudaraku sadar dan bertobatlah. Partai dan kantor ini milik umat, bukan milik bapak-bapak,” sindir Romi. []