WARTABUANA – Penelitian membuktikan pria lebih beresiko terkena serangan jantung saat melakukan aktivitas olahraga yang menguras tenaga.
Ilmuwan di Paris Descartes University melakukan penelitian terhadap orang-orang yang melakukan olahraga intensitas sedang seperti jogging, bersepeda, dan berenang.
Kematian akibat berhentinga detak jantung secara mendadak biasa terjadi dalam jangka waktu 1-2 jam setelah seseorang berhenti berolahraga.
Berbeda dengan serangan jantung yang masih dapat ditolong jika bertindak cepat, kondisi berhentinya detak jantung sangat fatal dan langsung membuat seseorang tewas seketika.
Penelitian membuktikan atlet pria paling banyak tewas akibat berhentinya detak jantung saat melakukakan olahraga bersepeda. Dari 1 juta atlet sepeda, terjadi kematian hingga 6.6 persen.
Dalam jangka waktu 2005-2010, setidaknya terhitung 775 orang di Prancis mengalami kematian mendadak saat atau setelah berolahraga.
Untuk antisipasi kematian mendadak, jika anda telah berusia di atas 35 tahun lebih baik cek kesehatan jantung sebelum memutuskan untuk melakukan berbagai macam olahraga yang menguras tenaga.
Semakin bertambahnya usia anda juga harus lebih peka dalam berhati-hati memilih aktivitas olahraga karena bisa saja sudah tidak dapat dilakukan oleh tubuh. []