JAKARTA, WB – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Sohibul Iman, berharap pada ketua parpol lainnya untuk dapat mundur dari keanggotaan DPR.
Sikap mundur dari DPR setelah menjabat sebagai presiden PKS, Sohibul mengaku sebagai tradisi politik partainya yang memisahkan urusan politik praktis dengan tanggungjawab negara.
“Sikap ini semestinya ditempuh oleh ketua umum partai politik yang saat ini nyambi menjadi pejabat negara,” sindir Sohibul Iman.
Ia mengatakan, mundur dari keanggotaan sebagai anggota DPR cenderung telat, namun sikap PKS ini menunjukkan konsistensi dalam menjalankan tradisi baik di internal partai. Alasan Sohibul mundur dari keanggotaan DPR agar posisinya sebagai Presiden PKS lebih fokus dalam mengurus partai.
“Agar target-target partai yang ditetapkan di Munas bisa saya kawal dengan penuh,” katanya.
Tidak rangkap jabatan kata dia, bisa jadi role model yang bisa diterapkan oleh ketua umum partai politik lainnya.
Sebut saja Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang saat ini menjadi anggota Komisi I DPR RI. Kehadiran Muhaimin dalam rapat di Komisi I DPR nyaris sulit dijumpai. Selain Muhaimin, Romahurmuziy, Ketua Umum DPP PPP yang saat ini menjadi anggota Komisi XI DPR. Di saluran akun media sosial, Romi, demikian ia kerap disapa, lebih banyak mengunggah aktivitasnya sebagai ketua umum partai politik ketimbang urusan komisi di DPR.
Setali tiga uang, posisi Setya Novanto dan Zulkifli Hasan yang masing- masing menjadi Ketua DPR dan Ketua MPR. Kesibukan sebagai pimpinan lembaga negara dipastikan menyita waktu yang tidak sedikit. Di saat bersamaan, keduanya juga sama-sama menjadi pucuk pimpinan partai politik.[]