WARTABUANA – Presiden Chile Sebastian Pinera pada Jumat (12/2) menerima dosis pertama vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Sinovac China untuk melawan COVID-19, bersama dengan mereka yang berusia 71 tahun ke atas.
Saat mengunjungi sebuah pusat perawatan kesehatan masyarakat di wilayah selatan Los Rios, tempat sang presiden menghabiskan liburan musim panasnya, Pinera bergabung dengan lebih dari 1,5 juta warga Chile untuk menerima setidaknya dosis pertama vaksin tersebut.
Dalam kesempatan itu, sang presiden menyampaikan pesan keyakinan kepada publik terkait penerapan vaksin CoronaVac dari Sinovac, vaksin yang paling banyak digunakan sebagai bagian dari program vaksinasi nasional.
“Saya ingin memberi tahu semua saudara setanah air saya bahwa vaksin ini aman serta efektif, dan kami telah berupaya sekuat tenaga untuk dapat memvaksinasi semua warga Chile,” ujar Pinera kepada wartawan dalam konferensi pers setelah divaksinasi.
Kampanye vaksinasi itu, yang diluncurkan pada 24 Desember, awalnya diberikan untuk staf rumah sakit dan kemudian diperluas ke masyarakat umum, menawarkan “harapan bahwa kita akan memulihkan hidup kita, kita akan dapat sekali lagi merangkul orang-orang yang kita sayangi, kita akan dapat melanjutkan rencana-rencana kehidupan kita,” kata Pinera.
Hingga Kamis (11/2), sebanyak 1.550.594 orang telah menerima vaksin COVID-19 di Chile, yang merupakan bagian dari 5 juta penduduk kelompok berisiko tinggi yang akan divaksinasi pada kuartal pertama 2021.
Kampanye nasional tersebut dimulai dengan kedatangan dua pengiriman vaksin pada Januari dari Sinovac, yang akan terus mengirimkan dosis ke Chile selama beberapa pekan mendatang.
Pemerintah Chile bertekad memvaksinasi sekitar 15 juta orang pada enam bulan pertama tahun ini dengan sekitar 35 juta dosis vaksin dari berbagai perusahaan farmasi.
Chile sedang menghadapi gelombang baru penularan COVID-19, terutama di wilayah utara dan selatan negara itu, dan melaporkan 764.307 kasus terkonfirmasi dengan 19.262 kematian akibat penyakit tersebut pada Kamis, menurut Kementerian Kesehatan Chile. [Xinhua]