JAKARTA, WB – Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto, mengaku tengah memburu penjual data dan nomor rahasia kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik sejumlah nasabah bank yang dibobol sindikat kejahatan pimpinan E alias ES. Sugiharto mengaku saat ini dirinya tengah mencari pelaku `hacker`.
“Kami sedang mencari `hacker` yang sudah menjual data rahasia nasabah,” ujar Sugiharto di Jakarta, Senin (24/8/2015).
Sejauh ini ia menduga para pelaku pencurian data rahasia nasabah bank di Indonesia itu beroperasi di luar negeri. Dalam catatan Sugiharto, pencuri data nasabah telah menjual kartu ATM palsu berisi nomor rahasia kepada sindikat pembobol mesin ATM seharga 300 hingga 700 dolar Amerika Serikat.
Para pelaku menjual data rahasia nasabah bank dalam bentuk ATM yang siap pakai itu melalui website “www.kanxxxx.com”, “www.valxxxxxx.sul dan “www.tonyxxxxxxx.cc”.
“Komplotan itu mencuri data rahasia sejumlah nasabah kartu ATM bank di Indonesia,” ujarnya.
Dalam proses pencurian, pelaku memindahkan data nasabah ke kartu baru dengan fungsi yang sama dengan kartu asli, karena terdapat sembilan bank di Indonesia yang dibobol datanya yakni BCA, Bank HSBC, Bank Danamon, Citybank, OCBC NISP, Bank Panin, BII, Bank Standard Chartered dan CIMB Niaga.
Sebelumnya, aparat Polda Metro Jaya meringkus kelompok pembobol ATM yakni seorang residivis berinisial E alias ES di Jalan Duri Kepa Tanjung Duren Jakarta Barat pada Jumat (8/8).
Kemudian tersangka AG alias A dan YWR alias JT diciduk polisi di Jalan Ampera IV Nomor 12 Pademangan Jakarta Utara pada Selasa (4/8).
Petugas juga membekuk tersangka MFH di Jalan Karanganyar 2A Nomor 17 dan S di Pasar Pramuka Jakarta Pusat pada Rabu (5/8).[]