JAKARTA, WB – Anggota komisi III DPR-RI dari Fraksi PKS, Abubakar Alhabsyi, menjelaskan, terkait penembakan anggota Brimob di Puncak Jayawijaya merupakan persoalan serius.
Menurutnya, penembakan tersebut bukan perkara kriminal biasa, pasalnya gerakan bersenjata disana lebih mengarah pada upaya pemberontakan.
“Ini adalah bagian dari gerakan organisasi Papua Merdeka. Jadi yang diserang bukan anggota Brimob sebagai perorangan, namun sebagai sebuah organ negara,” ujar Alhabsyi melalui pesan singkatnya, Selasa (9/12/2014).
Polisi yang juga ketua DPP PKS ini menambahkan, adanya tindakan penembakan oleh kelompok tersebut jangan hanya disikapi seperti kejahatan pidana pada umumnya. Apa yang mereka lakukan itu bisa dikategorikan sebagai tindakan yang membahayakan negara, yang biasanya disebut dengan makar atau pemberontakan.
“Adanya informasi bahwa salah satu pelaku yang ditangkap adalah anggota CIA semakin menguatkan indikasi makar disini. Apabila informasi ini benar, Presiden harus bertindak secara tegas,” ujar kembali Alhabsyi.
Lebih jauh Alhabsyi menambahkan, Jangan sampai agen CIA yang tertangkap itu dibiarkan begitu saja. Negara harus menunjukkan kekuatan dan kedaulatan republik.
“Disini nantinya akan terlihat, apakah benar presiden kita itu antek asing atau bukan. Kita tunggu saja aksi yang akan dilakukannya,” tandas Alhabsyi.[]