JAKARTA, WB – Memperingati hari toleransi Internasional 2014, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa turut serta dan berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian khususnya di wilayah Nusantara yang diisi oleh berbagai suku bangsa.
Sebagai bentuk peran serta kemensos dalam hari toleransi internasional itu, Khofifah memberikan obor perdamaian yang nantinya akan dibawa keliling nusantara.
“Untuk mewujudkan perdamaian, pemerintah tidak boleh absen.Kita harus kembali kepada nawacita, dimana perbedaan itu adalah indah,” ujar Khofifah saat dijumpai di Taman Monas, Minggu (16/11/2014).
Khofifah menambahkan, hari toleransi merupakan hari untuk mengakui perbedaan sekaligus kesetaraan. Dan bentuk api obor ini kata Khofifah merupakan salahsatu simbol upaya untuk menciptakan perdamaian diantara perbedaan toleransi di bumi Nusantara.
“Ada sembilan nyawa dalam nawacita dan itu merupakan bagian dari program Presiden Jokowi.
Perbedaan pikiran dan perbedaan harus bisa dijadikan sumber rahmat dan bisa mengekspresikan perbedaan,” ujar Khofifah.
Lebih jauh Khofifah menambahkan, Indonesia sebagai masyarakat yang majemuk harus bisa memaknai perbedaan sebagai kenyataan yang harus dapat diterima. Karena perbedaan kata dia, merupakan kesetaraan.
“Perbedaan itu adalah rahmatan lilalamin. Perbedaan itu adalah kasih sayang, dan sejahtera. Jadi diharapkan kita sudah tidak lagi mempersoalkan perbedaan,” ujarnya.
Berbicara soal perbedaan dan kesetaraan, Khofifah enggan menjawab terkait wacana penolakan pengukuhan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) untuk di kukuhkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, oleh ormas islam Front Pembela Islam (FPI).
“Kalau soal itu jangan tanya saya, silahkan tanya Mendagri ya,” pungkas Khofifah. []