JAKARTA, WB – Pemerhati Badan Intelijen Negara, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, mengkritik lembaga BIN atas perekrutan Gayatri Wailissa, gadis berusia 17 tahun yang menguasai 14 bahasa asing namun meninggal dalam usia muda.
“Sangat mengejutkan kalau BIN merekrut pelajar. Itu adalah tindakan gegabah dan dan rawan,” ujar Hasanuddin di Jakarta, Minggu (26/10/2014)
Dikatakan sebagai tindakan gegabah, kata Hasanuddin lantaran melihat usia Gayatri yang masih belia. Menurutnya, usia 17 tahun seseorang kejiwaannya masih labil dan tidak layak menjadi anggota BIN.
“Dia seorang pelajar. Bagaimana kalau kemudian sesudah dilatih itu justru dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, berarti BIN telah gagal,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gayatri Wailisa diketahui sebagai anak cerdas asal Ambon, yang akhirnya di vonis meninggal dunia setelah mengalami pendarahan otak saat berolah raga.
Nama Gayatri mulai populer setelah tampil dalam sebuah acara TV, dalam acara tersebut Gayatri memukau penonton dengan menunjukkan kemampuannya menguasai 14 bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Prancis, Korea, Jepang, dan India, Rusia dan bahasa Tagalog. Keunikan Gayatri menguasai bahasa asing tersebut menarik minat Eko Wiryatmoko yang merupakan mantan Panglima Kodam XVI/Pattimura. Dia adalah orang yang kali pertama menemukan bakat luar biasa Gayatri.[]