WASHINGTON, WB – Untuk tujuan membantu ratusan veteran perang yang terluka, sejumlah dokter di Johns Hopkins University dikabarkan sedang mempersiapkan cangkok penis pertama di AS.
New York Times melaporkan, mengutip juru bicara Johns Hopkins University, operasi transplantasi penis pertama akan dilakukan terhadap veteran perang Afghanistan, yang menderita luka genital dalam ledakan bom.
Operasi diperkirakan berlangsung 12 jam, yang melibatkan upaya melakukan jahitan saraf dan pembuluh darah secara bersamaan, agar mengembalikan fungsi kemih, dan kemampuan berhubungan seks sang veteran.
Namun, prosedur transplantasi ini hanya akan mengembalikan fungsi penis pasien dan bukan testis. Sehingga, pasien hanya bisa berhubungan seks, tapi tidak bisa menghamili istri atau sang pacar.
Menurut New York Times, lebih 1.367 tentara mengalami cedera alat kelamin saat pulang dari medan perang Irak dan Afghanistan, antara 2011 sampai 2013.
Meski prosedur ini tidak akan menyelamatkan kelangsungan hidup, dan sang tentara bisa memiliki anak, cangkok penis diharapkan berguna menangani trauma psikologis yang dialami prajurit.
Johns Hopkins University juga telah mengantongi ijin 60 operasi cangkok penis eksperimental, dengan mengambil penis orang yang meninggal atas ijin keluarganya.
Untuk cangkok penis, sebelumnya dilakukan di Afrika Selatan, seorang pria menerima cangkok penis pertama di dunia. Menariknya, pria itu bisa kembali berhubungan seks, tapi juga menghamili istrinya, dan kini menjadi seorang ayah.[]