WARTABUANA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memesan “vaksin COVID-19 yang hampir mencukupi untuk memvaksinasi total setiap orang dewasa Amerika dua kali,” dan penimbunan vaksin itu dapat memicu kesenjangan vaksin di seluruh dunia, demikian dilansir Bloomberg.
Presiden AS Joe Biden pada Rabu (10/3) mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menggandakan pesanan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson menjadi 200 juta dosis, yang akan membuat total pesanan vaksin negara itu menjadi 800 juta dosis.
Pesanan baru AS untuk vaksin COVID-19 Johnson & Johnson itu “berisiko semakin memperparah kesenjangan vaksin antara negara-negara kaya dan miskin,” kata Bloomberg dalam artikel berita yang diterbitkan pada Rabu.
Laporan itu menambahkan bahwa Washington menolak permintaan Meksiko untuk berbagi dosis vaksin COVID-19, sementara Uni Eropa juga “telah menyampaikan permintaan serupa.”

Pada Kamis (11/3), Biden mengumumkan dirinya akan memerintahkan seluruh negara bagian, suku, dan wilayah agar menjadikan semua warga dewasa di AS memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin COVID-19 per 1 Mei.
“Itu bukan berarti semua orang akan mendapatkan vaksin itu dengan segera, tetapi artinya Anda akan bisa mengantre mulai 1 Mei,” katanya.
Hingga Jumat (12/3), lebih dari 133 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh negara itu, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Saat ini, ada sekitar 35 juta warga Amerika yang sudah menerima vaksinasi penuh, sedangkan hampir 66 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis, ungkap data CDC. [Xinhua]