JAKARTA, WB – Pengamat politik dari Political Communication Institute (Polcomm Institute), Heri Budianto, menuturkan bahwa, menjelang pemilu presiden, berbagai manuver politik akan makin kian gencar dilakukan. Disisi lain komunikasi politik yang dilakukan juga semakin kencang untuk membentuk poros.
“Setidaknya kini ada tiga poros yang muncul sebagai representasi dari koalisi. Ada poros Jokowi dengan PDIPnya, Aburizal Bakrie dengan Golkar dan Prabowo Subianto dengan Gerindra. Kini muncul lagi wacana pembentukan poros keempat sebagai alternatif,” ujar Heri saat diskusi politik mingguan di Hotel Alia, Cikini, Kamis (1/5/2014).
Dari ketiga poros yang ada, kata Heri, poros ke empat akan menjadi sebuah gebrakan yang akan ditungu-tunggu. Pasalnya dibalik poros ini ada sosok presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mungkin akan memegang kendali.
“Poros keempat ini bisa diilhami oleh partai Demokrat. Kita bisa lihat, pak SBY tenang-tenang saja. Saya kira beliau sedang membaca situasi politik sambil menunggu hasil real count,” beber Heri.
Heri menambahkan, sinyal bakal munculnya poros keempat ini bisa dibaca dengan dilanjutkannya konvensi capres oleh Demokrat. Padahal dengan perolehan suara Demokrat yang hanyan10 persen, tentu publik sudah bisa menebak kalau partai berlogo mercy itu tidak dapat mengusung capresnya.
”Jadi Poros ini sangat mungkin terbentuk bila SBY memainkan perannya. Partai seperti PAN dan PKS sangat mungkin bergabung,” pungkas Heri.[]