JAKARTA, WB – Pemerhati Politik dari Pusat Studi dan Politik (Puspol) Indonesia, Ubedilah Badrun menjelaskan bahwa, pembentukan Pansus Pemilu bukan hanya dalam rangka mengurai dugaan praktek kecurangan dalam pemilu 2014 semata, tetapi juga sebagai pembelajaran bagi penyelenggara pemilu khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar kedepan bisa bekerja lebih baik.
“Terbentuknya pansus pilpres sebagai bentuk implikasi dari kinerja yang terlihat buruk dari kinerja KPU,” kata Ubedilah, Selasa (2/9/2014).
Pengamat yang berangkat dari aktivis pergerakan 1998 itu juga menjelaskan bahwa, sampai pagelaran pemilu 2014, dia mencatat kinerja KPU masih jauh dari kata maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya ditemukan berbagai persoalan terkait daftar pemilih tetap (DPT) yang diduga kuat tidak valid.
“Terbentuknya pansus pemilu bukan semata-mata karena kekalahan dari pasangan Prabowo-Hatta. Tapi sebagai imbas buruknya kinerja KPU dalam akurasi DPT dan sosialiasi pemlu 2014,” terang dosen pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut. []