WARTABUANA – Jumlah warga miskin di China yang berpartisipasi dalam program-program relokasi untuk pengentasan kemiskinan tercatat mengalami peningkatan tajam dalam hal pendapatan bersih, demikian menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China.
Rata-rata pendapatan bersih warga miskin melonjak dari 4.221 yuan (1 yuan = Rp2.160) per tahun pada 2016 menjadi 9.313 yuan pada 2019, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 30,2 persen, kata Sekretaris Jenderal NDRC Zhao Chenxin dalam konferensi pers pada Kamis (3/12).
Negara tersebut telah meningkatkan upaya untuk memfasilitasi peluang kerja dalam kelompok yang direlokasi itu, mengeluarkan serangkaian kebijakan pendukung untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru serta meningkatkan keterampilan vokasi mereka, papar Zhang Ying, pejabat dari Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China.
Kementerian tersebut, bersama sejumlah departemen lainnya, telah berupaya memperluas peluang kerja, memangkas pajak, menyediakan dana, serta menggelar pelatihan vokasi tertarget untuk kelompok itu, imbuh Zhang.
Sejauh ini, semua kebijakan itu telah membantu 3,58 juta warga miskin mendapatkan pekerjaan di bawah program-program relokasi yang ada.
Untuk mencapai target terkait pemberantasan kemiskinan absolut pada akhir 2020, China terus membantu warga miskin pindah dari area-area yang tidak layak huni ke lokasi-lokasi dengan lingkungan alam dan kehidupan yang lebih baik. Data resmi menunjukkan bahwa negara itu telah mengucurkan dana sekitar 600 miliar yuan untuk berbagai program relokasi pengentasan kemiskinan selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020). [xinhua]