WARTABUANA – Proses pencarian dan evakuasi badan Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh pada hari Senin, 29 Oktober 2018, hingga saat ini masih belum ditemukan. Kendala yang ditemukan oleh para penyelam dari Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah pihak lain adalah arus di bawah laut Jawa yang cukup kencang.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Basarnas Marsdya TNI M. Syaugi, Pangarmada I Laksda TNI Yudo Margono dan Wakapushidrosal Laksma TNI Trismadi, Msi. melakukan peninjauan ke lokasi jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, dengan menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 dari Dermaga JICT II Tanjung Priok.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa dalam pencarian badan Pesawat Lion Air JT-610 tersebut, TNI sudah mengirimkan kapal seperti KRI Banda Aceh-593, KRI Tengiri-865, KRI Sikuda-863 dan KRI Rigel-933 berikut personel personel penyelam dan peralatan selam.
“Semua sudah fokus pada satu titik, termasuk penyelam untuk mendapatkan sinyal kotak hitam (black box), karena indikasi black box ada di satu titik sangat besar, tapi ternyata arus di bawah laut sangat besar,” ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Berharap malam ini Rabu, 31 Oktober 2018, KRI bisa melaksanakan lego jangkar dan melepas Remote Operated Vehicle (ROV) lagi. Saya yakin kemungkinan besar akan
ditemukan black box tidak jauh dari perairan Tanjung Karawang,” ucapnya.[]