WARTABUANA – Pelajar Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (3/12) mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahunan, yang dianggap sebagai ujian yang sangat penting, di tengah kemunculan kembali COVID-19 di negara itu.
Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (College Scholastic Ability Test/CSAT), yang dimulai pukul 08.40 waktu setempat, akan berlangsung hingga pukul 17.40 waktu setempat di 1.383 lokasi ujian di seluruh Korsel, menurut Kementerian Pendidikan negara tersebut.
Sebanyak 493.433 lulusan dan siswa sekolah menengah atas mendaftar untuk mengikuti ujian selama sembilan jam tersebut tahun ini, turun 10,1 persen atau 55.301 peserta dari tahun sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah sejak CSAT mulai diadakan pada 1994.
Walaupun jumlah peserta tercatat paling rendah, jumlah lokasi ujian bertambah 198 dari tahun lalu karena pemerintah memperketat pedoman jaga jarak sosial di tengah kemunculan kembali COVID-19 di Korsel dalam sebulan terakhir.
Menurut perhitungan terbaru, Korsel melaporkan 540 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menambah total penularan menjadi 35.703 kasus. Jumlah kasus harian bertambah tiga digit dalam 26 hari terakhir, dengan bertahan di atas angka 500 selama dua hari.
Jumlah peserta CSAT yang teruji positif COVID-19 tercatat 37 orang sampai dengan Selasa (1/12), dengan 430 pelajar menjalani karantina mandiri. Para pelajar tersebut diharuskan mengikuti ujian di rumah sakit atau fasilitas perawatan di tempat tinggal mereka.
Semua peserta diminta memakai masker dan memeriksa suhu tubuh mereka. Pelajar yang menunjukkan gejala, seperti demam dan batuk, diminta menjalani ujian di ruang kelas terpisah.
CSAT sempat ditunda dua pekan karena pembukaan kembali sekolah dibatalkan akibat merebaknya COVID-19.
Bagi masyarakat Korsel, ujian masuk perguruan tinggi tersebut dianggap sangat penting bagi jalan hidup para pelajar dan profesi mereka di masa mendatang karena lulus dari sebuah universitas bergengsi dianggap krusial untuk mendapatkan pekerjaan yang sukses.
CSAT ini terdiri dari lima bagian, yakni bahasa Korea, matematika, bahasa Inggris, sejarah Korea serta ilmu pengetahuan sosial dan alam, serta bahasa asing kedua dan huruf Mandarin.[xinhua]