WARTABUANA – Seorang pejabat senior kesehatan Amerika Serikat (AS) memperingatkan kemungkinan lonjakan kembali kasus COVID-19 yang dipicu oleh varian coronavirus yang baru dan lebih menular, setelah lebih dari 2.100 kasus infeksi varian dilaporkan di seluruh AS.
“Saat ini, tampaknya di Amerika Serikat, kita berisiko kembali mengalami lonjakan kasus akibat varian bernama B.1.1.7 ini,” ujar Direktur Institut Kesehatan Nasional AS Francis Collins dalam wawancaranya dengan CNN pada Kamis (25/2).
Varian B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris itu telah menyebabkan 2.102 kasus di 45 negara bagian AS hingga Kamis, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Sebanyak 2.157 kasus infeksi varian coronavirus telah dilaporkan di AS, papar data CDC.
Collins menyebutkan bahwa AS sedang mencatatkan tren penurunan dalam kasus baru COVID-19 dan kasus rawat inap. Namun, tren itu mungkin tidak akan bertahan lama.
“Kita tidak boleh berasumsi bahwa penurunan tersebut tak terhindarkan. Tren itu bisa bergerak naik lagi,” katanya.
Para ilmuwan mengungkapkan kekhawatiran mereka atas varian baru coronavirus yang sudah teridentifikasi di California.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa varian tersebut, yang bernama B.1.427/B.1.429 atau CAL2.0C, mungkin tidak hanya lebih menular, tetapi juga mungkin dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. [Xinhua]