JAKARTA, WB – Banjir dengan arus kencang hingga kini masih berlangsung di kota Pangkal Pinang Provinso Bangka Belitung. BPBD Provinsi setempat telah mengupayakan dengan mengevakuasi korban bersama BASARNAS dan Polri ke tempat yang lebih aman.
“Kondisi mutakhir banjir masih berlangsung dengan arus kencang dan tinggi muka air 130 cm. BPBD setempat memasang tali jiwa untuk mengevakuasi korban. Konndisi uaca saat ini masih hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang diterima Wartabuana.com, Jakarta, Selasa (9/2).
Adapun kecamatan yang terendam banjir diantaranya Kecamatan Taman Sari, Rangkui, Kelurahan Kampung Bintan, Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Parit Lalang Kecamatan Bukit Intan. Sedangkan korban Jiwa maupun kerugian materil masih dalam pendataan.
Seperti diketahui sebelumnya hujan deras yang merata di Sumatera Barat dan sebagian Barat wilayah Riau telah menyebabkan bencana banjir dan longsor. Sungai Rokan, Sungai Muara Bandar, Sungai Palis, dan Sungai Batang Lubuh meluap sehingga menyebabkan banjir meluas Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam dan Kecamatan Rambah.
“Data sementara, terdapat 1.050 unit rumah yang terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Sebanyak 3.696 jiwa terdampak langsung karena rumahnya terendam banjir di Kecamatan Rambah. Daerah lain masih dalam pendataan karena fokus penanganan darurat saat ini adalah evakuasi masyarakat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat press release yang diterima redaksi Wartabuana.com, Jakarta, Selasa (9/2).
Daerah yang parah terendam banjir lanjut Sutopo adalah Desa Babussalam, Desa Koto Tinggi, dan Desa Pamatang Berangan. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD Rokan Hulu.
BPBD Rokan Hulu bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, relawan dan masyarakat bersama-sama memberikan bantuan kepada korban banjir. Keterbatasan personil dan peralatan menyebabkan evakuasi dan distribusi bantuan belum dapat dilakukan menyeluruh. Saat ini petugas fokus pada evakuasi masyarakat yang terjebak banjir di pedalaman dengan jarak tempuh hingga 5 km yang hanya dapat ditempuh dengan speed boat kecil. []