JAKARTA, WB – Calon anggota DPR-RI terpilih, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Adian Napitupulu, mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil terkait insiden pengusiran dirinya dalam acara Indonesia WOW yang digelar di Auditorium RRI, Jakarta, Senin (08/9/2014).
Adian mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terkait pihak-pihak yang dianggap bertanggungjawab atas peristiwa Senin (8/9/2014) siang.
“Saya datang ke acara itu sebagai undangan resmi dari manajemen pulau Biru,” papar Adian Senin malam (8/9/2014).
Sementara itu, Dirut RRI, Niken Widiastuti mengatakan bahwa peristiwa pengusiran yang terjadi terhadap Caleg DPR RI terpilih, Adian Napitupulu,SH bukan karena keinginan pihak RRI selaku tuan rumah acara Indonesia WOW.
Menurut Niken, pihak RRI hanya menyiapkan tempat acara, sementara pengamanan dilakukan oleh pihak Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden).
“Pihak RRI tidak melakukan pemeriksaan pada tamu undangan yang hadir, malah justru mengundang masyarakat untuk datang ke RRI. Tetapi karena yang hadir adalah Presiden terpilih Bapak Jokowi barangkali ada protap tertentu,” ujar Niken saat dikonfirmasi Senin (08/9/2014) malam.
“Kalau kami hanya ingin mensukseskan acara saja dan menyiapkan tempat. Kami berharap banyak yang hadir. Sementara Pengamanan tanggungjawab Paspampres dan bukan dari kami.” imbuhnya.
Pihak RRI juga mengakui bahwa dalam undangan tidak tertera dress code yang mengharuskan para undangan untuk hadir dengan pakaian tertentu. “Setelah saya cek, benar tidak ada dress code dalam undangan,” terang Niken.
Seperti diketahui, Adian Napitupulu yang juga merupakan tim debat Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 dari Cemara 19 diusir oleh pihak Paspampres karena mengenakan jaket kulit saat menghadiri acara peluncuran lagu Slank yang juga dihadiri Jokowi bertajuk Indonesia Wow di Auditorium RRI Jakarta Senin siang.
Pihak Paspampres meminta Adian membuka jaket kulit yang dikenakannya meskipun Sekjend Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ini telah melewati pemeriksaan di pintu masuk dan telah mengikuti acara selama beberapa waktu.
Atas peristiwa tersebut Niken selaku Dirut RRI menyampaikan permohonan maafnya kepada Adian.
Adian mengaku heran dan tidak habis pikir dengan perlakukan Paspamres terhadap dirinya. Sebab jika dilihat dari segi keamanan, keberadaan dirinya, sikap politiknya, bahkan posisi duduknya saat itu sangat jauh dari Jokowi sebagai presiden yang harus dijaga keamanannya.
“Saya ini mendukung Jokowi tidak hanya saat Pilpres, tapi juga sejak beliau menjadi calon Gubernur. Kenapa masih dicurigai,” celotehnya.
Menurut Adian, bila hanya karena jaket kulit ia dicurigai sebagai orang yang membahayakan keselamatan Jokowi, jelas itu tidak masuk akal. “Ini kecurigaan yang membabi buta dan tidak berdasar,” tandasnya.
Ia yakin insiden pengusiran ini bukan kehendak Jokowi, yang selama ini ia dukung. Namun demikian ia juga menilai insiden ini bukan kesalahpahaman biasa. “Ini bukan kesalahpahaman biasa,” tudingnya.
Lebih lanjut Adian memaparkan, selama ini dirinya menjadi pendukung setia Jokowi untuk perubahan Indonesia. Bukan untuk merubah bajunya. “Saya berjuang untuk Jokowi untuk perubahan di Indonesia, bukan merubah baju saya,” tandasnya. []