WARTABUANA – Dalam 11 bulan pertama tahun 2020, kasus penembakan di New York City melonjak ke tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya selama bertahun-tahun, menurut data terbaru yang diberikan Departemen Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD).
Dari Januari hingga November, angka penembakan di New York City naik 95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau 1.412 berbanding 721, kata NYPD.
Pada November saja, jumlah penembakan di kota itu meningkat 112 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau 115 berbanding 51, tambahnya.
NYPD mengatakan 40 persen dari mereka yang menjadi tersangka penembakan pernah ditahan atas kepemilikan senjata, sementara 21 persen dari korban penembakan pun pernah ditahan atas alasan serupa.
“Apa pun tantangannya, personel NYPD kami menunjukkan inovasi dan tekad untuk menyelesaikan permasalahan ini tahun ini,” kata Komisaris Polisi Dermot Shea.
“Pekerjaan kami untuk menata ulang model pengawasan yang layak diterima warga New York selalu berkembang, sejalan dengan tradisi terbaik lembaga ini untuk mempertimbangkan kebutuhan semua orang di kota kami,” tambahnya.
NYPD tidak mengutarakan alasan di balik lonjakan itu. Media setempat menyebut rencana pemerintah kota untuk mengalihkan alokasi 1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.182) dari anggaran 5,9 miliar dolar AS departemen kepolisian tahun 2021 telah mengikis semangat di kalangan personel.
Sementara itu, pandemi COVID-19 yang merenggut sedikitnya 24.323 nyawa di kota tersebut memicu lockdownparsial di kalangan usaha dan mendorong tingkat pengangguran ke rekor baru. [xinhua]