WARTABUANA – NASA dan SpaceX pada Minggu (6/12) meluncurkan misi pertama pesawat luar angkasa Dragon kargo versi baru yang telah mengalami peningkatan.
Pesawat luar angkasa itu lepas landas dengan roket Falcon 9 SpaceX pada Minggu pukul 11.17 EST (pukul 23.17 WIB), dari Kompleks Peluncuran 39A yang bersejarah di Kennedy Space Center NASA di Florida.
SpaceX mengonfirmasi bahwa pemisahan Dragon dari tahap kedua Falcon 9 dilakukan sekitar 11 menit setelah lepas landas. Pesawat luar angkasa itu dijadwalkan melakukan penambatan (docking) secara otonomos dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Senin (7/12), yang merupakan docking nirawak pertama untuk misi suplai kargo SpaceX.
Pendorong (booster) tahap pertama Falcon 9 yang dapat digunakan ulang telah berhasil mendarat di kapal laut nirawak “Of Course I still Love You” yang ditempatkan di Samudra Atlantik.
Misi yang disebut CRS-21 itu merupakan penerbangan pertama Dragon versi kargo yang telah mendapat peningkatan. Versi ini mampu membawa volume sekitar 20 persen lebih banyak dari versi Dragon sebelumnya, dan memiliki dua kali lipat kapabilitas kargo loker yang ditenagai.
Pesawat kargo Dragon ini akan membawa sejumlah penelitian ilmiah penting, perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan untuk laboratorium ISS, termasuk sampel meteorit dan mikroba, jaringan organ jantung dengan rekayasa 3D, dan alat yang sedang diuji untuk analisis darah secara cepat dan akurat dalam gravitasi mikro.
Pesawat luar angkasa Dragon kini dirancang untuk melakukan hingga lima kali penerbangan dari dan menuju ISS. Versi kargonya dapat menetap di ISS hingga lebih dari dua kali lipat lebih lama dari versi Dragon sebelumnya, menurut SpaceX.
Kedatangan pesawat kargo Dragon di ISS akan menandai pertama kalinya dua pesawat luar angkasa Dragon berlabuh di stasiun itu pada waktu yang bersamaan. Pesawat luar angkasa Crew Dragon, Resilience, yang membawa astronaut Crew-1 telah lebih dahulu merapat sejak kedatangannya pada 16 November lalu.
Pesawat kargo Dragon ini akan tetap merapat di ISS selama sekitar satu bulan. Selanjutnya, pesawat itu akan kembali ke Bumi dengan membawa pulang sekitar 2.358 kilogram kargo penelitian dan pengembalian, dan mendarat di Samudra Atlantik. [xinhua]