JAKARTA, WB – Pemerintah memutuskan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis Premium dan Solar. Hal ini menyusul perkembangan harga minyak di pasar internasional yang terus menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan harga baru tersebut berlaku mulai tanggal 5 Januari 2016. Karena di awal tahun atau 1 Januari masih ada cadangan lama yang harus dihabiskan.
“Tetapi kita ingin memberi waktu kepada distributor dan para SPBU dan para pengecer untuk menghabiskan stok dengan harga lama sehingga tidak mengalami kerugian. Tapi kita juga memberi kesempatan kepada Pertamina untuk melakukan persiapan-persiapan penataan sistem dan sebagainya,” jelas Sudirman seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Selasa (29/8).
Sudirman menambahkan dalam tiga bulan terakhir ada penurunan harga kurs antara 18-20 persen, dan itu sejalan dengan penurunan MOPS solar yang kurang lebih 18 persen dalam bulan-bulan terakhir.
“Ada anomali di MOPS nya premium yaitu turun hanya 8 persen, jadi nanti dalam menerapkan harga ini memang terlihat solar turunnya lebih signifikan dibanding dengan premium,” imbuh Sudirman
Sudirman kembali menegaskan pemerintah ingin atau memutuskan untuk memulai memupuk yang disebut dana ketahanan energi. Pemerintah memutuskan untuk dana ketahanan energi itu dari premium akan dipungut Rp200 per liter, kemudian dari solar akan dipungut Rp300 per liter.
Dengan pertimbangan-pertimbangan itu, menurut Menteri ESDM, sudah dihitung bahwa harga keekonomian premium yang semula Rp7300 per liter pada tahap hitungan sekarang ini menjadi Rp6950, itu harga keekonomian. Namun dengan tambahan dana ketahanan energi sebesar Rp200, maka nanti harga baru premium menjadi Rp7150 per liter.
“Jadi dari Rp7300 menjadi Rp7150, dengan itu kita menyimpan 200 rupiah per liter untuk memupuk dana ketahanan energi yang diarahkan untuk membangun energi terbarukan kita,” papar dia.
Artinya harga solar yang semula Rp6700, harga ketahanannya Rp300, jadi harga keekonomian barunya Rp5650, tapi kemudian kita tambahkan dengan Rp300 per liter sehingga harga barunya menjadi Rp5950 per liter. “Turun Rp800, kemudian premiumnya turun Rp150,” pungkasnya. []