JAKARTA, WB – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin menyerukan kepada umat muslim di Indonesia untuk dapat saling menghormati jika memang nantinya akan ada perbedaan dalam penentuan hari pertama pelaksanaan puasa 1 Ramadhan.
“Jadi apabila terjadi perbedaan awal Ramadhan, maka MUI menyerukan untuk saling menghormati, dan tidak saling terjebak dalam perselisihan terutama perbedaan paham keagamaan,” ujar Din Syamsudin di kantor MUI, dibilangan Proklamasi, Menteng, Selasa (24/6/2014).
Terlepas, jika memang nanti ada perbedaan didalam penetapan 1 Ramadhan, Din meminta hal tersebut bisa dipahami. Din berharap, pelaksanaan Ramadhan di Indonesia dapat menjadikan bulan suci ramadhan sebagai sarana penyucian diri dan penguatan diri menyikapi berbagai perbedaan.
“Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan amal. Oleh karena itu dihimbau agar seluruh umat Islam dapat meningkatkan amal saleh dengan membantu kaum dhuafa melalui penyaluran zakat, infak, dan shadaqohnya,” tandas Din. []