KAIRO, WB – Penyelidik Mesir menolak penyebab kecelakaan pesawat penumpang Rusia, Metrojet, yang jatuh di Sinai, adalah kesalahan teknis. Pesawat diketahui meledak di udara akibat bom.
Sebelumnya, penyelidik Rusia mengatakan pesawat pecah di udara, tapi tidak mengatakan akibat bom. Kesimpulan ini muncul setelah melihat bukti puing Airbus A-321 yang dioperasikan Kogalymavia Airlines itu terserak dalam radius 20 kilometer.
Akibat insiden tersebut, seluruh jenasah sebanyak 224 penumpang dan awak keluar dari kabin, berserakan, tapi dengan posisi masih terikat di kursi.
Sebanyak 165 jenasah korban diterbangkan ke Rusia, Minggu (1/11). Beberapa jam kemudian, Presiden Mesir Abdel Fatah al-sisi berbicara hati-hati ketika dimintai pendapatnya soal penyebab kecelakaan.
Menurutnya, terlalu cepat mengambil kesimpulan soal penyebab kecelakaan. Studi teknis yang lebih rumit, katanya, sangat diperlukan.
Kelompok ISIS mengklaim menembak jatuh pesawat itu. Namun Moskwa membantah klaim itu, kendati penyelidikan penyebab kecelakaan belum dilakukan. Bahkan bantahan dikeluarkan sebelum Rusia mengirim penyelidik ke lokasi kecelakaan.
Banyak pakar yakin kelompok jihadis di Sinai, yang menginduk ke ISIS, tidak punya senjata yang dapat merontokan pesawat terbang tinggi. Beberapa pakar yakin sebuah bom ditanam di pesawat, dan meledak.
Kemungkinan ini diperkuat fakta tidak ada panggilan darurat dari pilot, sebelum pesawat menghujam. Jika terjadi kegagalan teknis, pilot akan menghubungi bandara terdekat dan meminta pedaratan darurat.
Sebuah video ponsel yang beredar secara online membenarkan teori pesawat meledak di udara. Sebelum meluncur ke Bumi, pesawat terbakar di udara. Namun, keaslian video itu masih harus diselidiki.[]