JAKARTA,WB- Mendekati hari penghitungan rekapitulasi Nasional pemilu presiden yang akan dihelat pada tanggal 21-22 Juli 2014, panglima TNI, Jenderal Moeldoko, lagi-lagi memberikan pernyataan sekaligus penegasan bahwa, keberadaan segenap prajurit TNI akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
“TNI dengan bersungguh-sungguh memegang komitmen netralitas, dalam konteks penyelenggaraan Pemilu 2014, yang telah menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi. Demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah dan pengorbanan ini harus didukung oleh stabilitas, guna dapat melanjutkan pembangunan nasional,” papar Jenderal TNI Dr. Moeldoko dalam amanatnya yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI Mayjen TNI Mudjiono, S.E. (selaku Irup) pada upacara bendera tujuh belasan di Lapangan Upacara Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga berpesan, TNI sama sekali tidak menginginkan adanya tindakan kelompok-kelompok tertentu, yang ingin mengganggu stabilitas nasional dan merusak struktur sosial yang telah dibangun dengan baik, khususnya terkait dengan penyelenggaraan Pilpres 2014 yang telah memasuki tahapan krusial penghitungan dan pemungutan hasil pemungutan suara.
“Bila gangguan stabilitas itu terjadi, TNI bertekad kuat dengan segala resiko yang terjadi akan bertindak tegas dalam menyelamatkan masyarakat, bangsa dan negara”, ujar Panglima.
Di samping netral dalam Pemilu, lanjut Panglima, para prajurit juga harus netral, tegas dan tidak boleh ragu-ragu, dengan tetap melaksanakan aksi secara terukur, terkendali dan profesional dalam mengatasi ancaman dan gangguan. Artinya prajurit tidak boleh pilih kasih, tidak boleh pandang bulu dalam mengambil tindakan terhadap siapapun yang berniat mengganggu stabilitas nasional.
“TNI berharap pelaksanaan Pilpres 2014 hingga pelantikan Presiden terpilih dapat berlangsung dengan tertib, lancar, aman dan damai,” tandas Panglima TNI Moeldoko. []