JAKARTA, WB – Analisis intelijen Marsda TNI Prayitno Ramelan menuturkan kasus pesawat Malaysia Airlines MH370 bagian dari skenario clandestine proxy war terhadap Malaysia, yang disusul dengan kasus MH17 dan QZ8501 serta dibukanya transfer dana kepada PM Najib sebesar US700juta.
“Apabila dibelakang ini semua adalah sebuah operasi intelijen, maka perencanaannya benar-benar matang, para calon penumpang Malaysia Airlines akan terus menyusut selama tidak ada kejelasan tentang latar belakang kasus MH370 dan MH17,” terang dia.
Lebih jauh dia menilai Malaysia Airlines akan bangkrut selama citranya masih ambruk. Rasa khawatir itu adalah psywar yang diharapkan diperencana.
“Kemungkinan besar unstate actor adalah Captain Pilotnya sendiri, yang melakukan suicide. Canggih memang dan memang menakutkan sebuah conditioning operation itu. Counter intelligence-nya hanya satu lakukan introspeksi kebijakan national interest dari Malaysia, Jangan terlalu percaya diri dan menyepelekan negara lain,” tuturnya.
Dia juga mempertanyakan puing dari MH370 yang sudah ditemukan, paling tidak tim pencari sampai pada titik kesimpulan pesawat berada di dasar Samudera Hindia.
“Tetapi apakah lantas mengapa dan dimana MH370 menjadi seperti itu nampaknya akan tetap menjadi sebuah misteri panjang. Kecuali Tuhan membukakan kepada manusia rahasia dibalik kasus tersebut,” heran Prayitno.
Dia mencontohkan pada kecelakaan Air France AF447 dalam penerbangan dari Brasil ke Perancis, pada awal informasinya, adanya ledakan sinyal darurat otomatis dimulai pada 04:14 waktu Paris, menunjukkan bahwa semua sistem yang telah gagal.
“Tidak ada sinyal mayday dan tidak ada komunikasi dari pilot, maskapai ini mengatakan, menunjukkan bahwa ada kemungkinan bencana yang terjadi secara tiba-tiba. Sejak itu, spekulasi telah berkecamuk tentang apa yang menyebabkan bencana tersebut, misalnya ledakan bom teroris, petir, hujan es, turbulensi yang parah atau es berat,” jelas dia.
Namun, para pejabat Prancis mengatakan mereka masih tidak tahu nyata dan menghilangkan ada kemungkinan untuk saat itu. Lima hari setelah Air France mengalami kecelakaan, puing-puing ditemukan mengambang.
“Menggunakan arus air dan komunikasi akhir dari pesawat, peneliti mempersempit area pencarian seluas 40 mil persegi. Tim bekerja keras setelah black box pesawat itu berhenti mengirimkan sinyal bawah air, tim Woods Hole menemukan Airbus A330 lebih dari 11.000 kaki di bawah permukaan, hampir dua tahun setelah itu dan menemukan black box,” ujarnya menambahkan.
Misteri terjadinya kecelakaan terurai berdasarkan informasi akurat dari black box. Ternyata kasus AF447 disebabkan pesawat dikendalikan bukan oleh captain pilotnya (sedang istirahat) dan co pilot tidak mampu mengatasi ancaman bad weather, sehingga pesawat mengalami kecelakaan.
“Nah, dengan demikian, maka untuk kasus MH370, kini tim pencari akan semakin giat mencari titik jatuh, dengan hambatan, kedalaman laut (hingga 4,5 km), arus laut dan kemungkinan pergeseran bangkai pesawat. Kawasan Samudera Hindia adalah daerah yang belum pernah dipetakan, luasnya mencapai sekitar 7 juta km2 sehingga mencari pesawat sepanjang 63 meter di kawasan luas itu benar-benar seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami,” tandas dia. []