YERUSALEM, WB– Mesir mempresentasikan rencana gencatan senjata pada Senin (14/7) dalam peperangan antara Israel dan militant Hamas di Jalur Gaza yang hingga kini telah menewaskan setidaknya 185 orang tidak bersalah.
Penawaran gencatan senjata oleh Mesir ini menandai gebrakan dari usaha internasional untuk mengakhiri konflik tanpa akhir dari Israel dan Hamas yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Pemimpin utama Hamas di Gaza mengkonfirmasi adanya “gerakan diplomatik,” sementara pembuat kebijakan Kabinet Keamanan Israel akan mendiskusikan proposal ini pada Selasa (15/7) pagi.
Menteri Luar Negri Arab mendiskusikan rencana gencatan senjata ini pada Senin malam dalam meeting darurat di Kairo, dan sekretaris negara AS John Kerry dijadwalkan hadir di sana hari ini.
Menlu Mesir mengumumkan tiga langkah rencana dimulai pada pukul 9 pagi waktu setempat, dan gencatan senjata efektif berlangsung selama 12 jam setelah diterima oleh kedua pihak. Setelah itu diikuti oleh pembukaan perbatasan Gaza dan pembicaraan lebih lanjut di Kairo antar dua pihak dalam waktu dua hari.
Perbatasan Gaza harus dibuka bagi masyarakat umum ketika kondisi keamanan sudah stabil. Proposal ini dipuji oleh Presiden AS Barack Obama yang berharap kedamaian dapat dikembalikan antara Israel dan Palestina. []