WARTABUANA – Pada dasarnya, tubuh adalah rumah bagi sekitar 100 trilyun bakteri, yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma. Dan ternyata koloni bakteri ini memberi dampak besar terhadap tubuh manusia, terutama sebagai penyebab munculnya rasa mengidam terhadap makanan.
Menurut studi yang dilakukan oleh Carlo C. Maley, pakar biologi evolusi dari University Of California, bakteri-bakteri di tubuh kita bisa turut mempengaruhi perilaku kita, terutama dalam hal makanan.
“Kebiasaan makan kita menciptakan motif kuat bagi bakteri di tubuh untuk memanipulasi kita. Bagi para bakteri, apa yang kita makan adalah persoalan hidup dan mati mereka,” ujar Maley.
Berbagai spesies bakteri yang berbeda bisa tumbuh dan berkembang berkat jenis makanan yang kita santap. Jika bakteri bisa “membujuk” kita menyantap lebih banyak makanan tempat mereka bergantung, mereka bisa berkembang biak. Oleh karena itu, manipulasi bakteri ini bisa menjelaskan mengapa kita bisa mengidam makanan tertentu.
Hal serupa ditegaskan oleh Rob Knight, pakar mikrobiologi dari University of Colorado. Menurutnya, jika bakteri memanipulasi kita, maka kita juga bisa memanipulasi mereka. Misalnya, dengan menyantap yogurt yang mengandung bakteri maka akan membuat kita mengidam makanan sehat.
Sebelum munculnya teori ini, para ilmuwan sudah pernah coba menjelaskan fenomena mengidam makanan sebagai cara tubuh membangun pasokan nutrisi setelah kekurangan makanan tertentu. Namun, penjelasan ini kurang tepat.
Misalnya saja banyak orang mengidam coklat, padahal coklat bukan nutrisi penting. Coklat juga tidak mendorong Anda meningkatkan jumlahnya untuk mendapatkan kepuasan tertentu.
[]