WARTABUANA – HL-2M Tokamak, “matahari buatan” generasi baru milik China, mulai dioperasikan pada Jumat (4/12) dan telah berhasil melakukan pelepasan plasma pertamanya, menurut China National Nuclear Corporation (CNNC).
Dirancang untuk meniru reaksi alami yang terjadi di matahari menggunakan gas deuterium dan hidrogen sebagai bahan bakar, aparatus di Chengdu, Provinsi Sichuan, itu akan menyediakan energi bersih melalui reaksi fusi nuklir terkendali, papar CNNC.
Perangkat yang dikembangkan secara mandiri itu merupakan yang terbesar dari segi skala dan tertinggi dari segi parameter di China, dengan struktur dan mode kontrol yang lebih canggih dari pendahulunya, yaitu HL-2A Tokamak.
HL-2M Tokamak mampu menghasilkan plasma yang lebih panas dari 150 juta derajat Celsius dan diharapkan akan sangat memajukan penelitian dan pengembangan berbagai teknologi penting di bidang penelitian fisika plasma China.
“Masa pengungkungan energi dari perangkat tokamak internasional adalah kurang dari satu detik. Durasi pelepasan tembakan dari HL-2M berkisar 10 detik, dengan masa pengungkungan energi selama beberapa ratus milidetik,” kata Yang Qingwei, kepala teknisi HL-2M di Southwestern Institute of Physics di bawah CNNC.
Matahari buatan tersebut akan memberikan dukungan teknis penting bagi partisipasi China dalam proyek Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional dan bidang penelitian inovatif, termasuk instabilitas arus dan fenomena magnetik plasma bersuhu ultra tinggi, menurut Yang. [xinhua]