JAKARTA, WB – Kabar yang menyebut Gayatri Wailissa adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dibantah Kepala BIN Marciano Norman. Menurut Norman, sampai gadis jenius itu meninggal dunia, pihaknya tidak pernah memproses perekturannya.
Bahkan Norman menegaskan, justru ayah dari gadis yang menguasai 14 bahasa asing itulah yang terobsesi agar anaknya menjadi anggota BIN.
“Tapi yang bersangkutan memang bukan anggota BIN. Memang orangtuanya terobsesi suatu hari menjadi anggota BIN, tapi belum pernah ada proses itu,” ujar Marciano Norman di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Remaja Ambon ini merantau ke Jakarta untuk mengejar cita-cita sebagai diplomat. Semasa hidupnya, gadis berusia 16 tahun ini dikenal sebagai poliglot yang mahir berbicara berbagai bahasa. Tak kurang ada 14 bahasa yang dikuasai putri pasangan Deddy Darwis Wailissa, seorang perajin kaligrafi dan Nurul Idawaty itu.
Ketertarikan Gayatri pada bahasa dimulai sejak usia 7 tahun. Di tingkat SD saja sudah 6 bahasa dikuasainya secara otodidak.
Di antara bahasa-bahasa yang bisa ditaklukkan Gayatri, selain bahasa Indonesia, yakni bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, dan Jerman. Lalu Prancis, Korea, Jepang, India, Rusia, dan bahasa Tagalog Filipina.
Gayatri meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat. Wanita cantik ini dikabarkan meninggal lantaran pendarahan otak setelah dirawat empat hari di rumah sakit tersebut. Menurut diagnosis dokter, pembuluh darah Gayatri sudah pecah dan sudah tak ditolong.
Semasa hidupnya, Gayatri punya segudang prestasi. Terakhir, dia menjadi Duta Kodam V/Brawijaya dan Duta ASEAN untuk Indonesia di bidang anak mewakili Indonesia. []