LONDON, WB – Penelitian di King`s College London, Gideon Lack menjelaskan dalam sebuah penelitian para ilmuwan menyatakan dengan mengkonsumsi kacang secara teratur akan mengurangi penyakit alergi.
Tingkat alergi makanan meningkat dalam beberapa dasawarsa terakhir, dan alergi kacang sekarang mempengaruhi satu sampai tiga persen anak-anak di Eropa Barat, Australia, dan AS
“Ini merupakan perkembangan klinis penting,” kata Lack, yang memimpin penelitian, Senin (23/2/2015).
Kacang menyebabkan reaksi alergi serius pada sekitar 0,9% dari populasi kawasan itu, termasuk sekitar 400 ribu anak usia sekolah. Alergi terhadap kacang cenderung berkembang pada awal kehidupan dan penderitanya jarang lepas dari alergi itu.
Reaksi alergi berkisar dari kesulitan bernafas, tekanan darah rendah, pembengkakan lidah, mata atau wajah, sakit perut, mual dan muntah, ruam kulit dan lecet, peradangan, nyeri dan dalam beberapa kasus kematian.
Studi Lack, yang menggunakan metode percobaan acak terkontrol, melibatkan 640 anak berusia antara empat bulan dan 11 bulan dari Rumah Sakit Anak Evelina London yang dianggap berisiko tinggi mengalami alergi kacang karena mereka sudah menderita eksim parah atau alergi telur, atau keduanya.
Separuh anak-anak itu diminta mengonsumsi makanan yang mengandung kacang tiga kali atau lebih dalam seminggu, dan setengah lainnya menghindari makan kacang sampai mereka berusia lima tahun.
Dalam hasil studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, Lack menemukan bahwa kurang dari satu persen dari anak-anak yang makan kacang secara teratur sesuai kebutuhan telah mengalami alergi pada akhir penelitian.
Sedangkan 17,3 % anak-anak dalam kelompok yang menghindari kacang justru menderita alergi.[]