“Saya anggap wajar karena sejak awal saya tidak pernah percaya kabinet bisa dirampingkan. Saya tidak berharap itu terjadi karena itu tidak mungkin,” ujarnya Rabu (17/9/2014).
Untuk itu, Mahfud berpesan kepada masyarakat agar jangan terlalu berharap banyak dengan janji-janji yang diberikan Jokowi. Mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa ini khawatir publik nantinya akan kecewa karena, dalam politik tidak ada logika kepastian.
“Yang salah orang percaya. Dalam politik tidak mungkin,” ujarnya.
Menurutnya, wajar seorang politisi punya banyak janji untuk menarik dukungan rakyat. Namun, Mahfud menegaskan logika yang dipakai poltisi adalah logika politik bukan hukum, jadi persoalan komitmen bisa jadi berubah dengan sendirinya. “Itu logika politik, bukan masalah komitmen tidak komitmen. Jangan berharap pada hal yang secara politis tidak logis. Nanti setelah ini masih banyak lagi,” terangnya.
Seperti yang telah diberitakan, Jokowi sudah menyiapkan 16 kursi menteri yang akan disi oleh kalangan partai politik, sementara 18 lainya diambil dari kalangan profesional murni. Kementerian yang dipimpin figur menteri profesional murni antara lain menteri keuangan, menteri badan usaha milik negara, menteri energi dan sumber daya mineral, serta menteri pertanian.[]