JAKARTA, WB – Analis ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Salamuddin Daeng mencibir kalau pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas oleh Kementerian ESDM terkesan terburu-buru.
Dikatakan terburu-buru, tim yang dikomandani oleh Tokoh Ekonom nasional Faisal Basri itu hanya menyasar ke Pertamina dan Petral paska dibentuk.
“Tim ini seperti grasak-grusuk, tidak sistematis dan seperti langsung nabrak-nabrak,” ujar Daeng saat dijumpai di bilangan Cikini, Sabtu (5/12/2014)
Dia mengatakan, semestinya sebelum dibentuknya tim ini harus dimatangkan terlebih dahulu berbagai kajian serta apa persoalan utama yang harus dikerjakan terkait sektor migas. Namun Daeng justru hanya melihat kalau tim tersebut hanya take and insentive.
“Mestinya dilihat dulu dari hulu dan hilir, lihat dulu regulasi terutama UU 22 tahun 2001, lihat dimana kelemahan pemerintah. Kalau main grasak grusuk ini malah dicurigai mafia lama hilang, mafia baru akan datang,” sindir Daeng. []