JAKARTA, WB – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menjamin pelaksanaan salat Idul Adha di Tolikara, Papua Barat akan berlangsung aman.
Menurut Luhut kedua belah pihak, yakni Gereja Injil di Indonesia (GIDI) dan ulama-ulama Islam di Tolikara sudah berjanji untuk menjaga kedamaian. Hal tersebut diterimanya, setelah menemui seluruh tokoh-tokoh Tolikara, baik GIDI dan ulama pada Ahad lalu.
“Enggak ada masalah, semua baik-baik saja. Enggak perlu pengamanan khusus,” ucap Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (14/9).
Sebelumnya, Kepolisian akan berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan pelaksanaan salat Idul Adha di Tolikara. Pengamanan itu dilakukan karena Kepolisian tidak ingin kecolongan seperti insiden pembakaran saat salat Idul Fitri, Juli lalu.
Selain berkoordinasi dengan TNI, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono mengatakan petugas juga melakukan pendekatan kepada komunitas keagamaan di Tolikara.
Kegiatan seperti penyuluhan dan komunikasi diperbanyak jelang perayaan hari raya kurban utnuk menciptakan kondisi yang kondusif.
Di Tolikara pada Idul Fitri, Juli lalu, sekelompok massa menyerang dan membubarkan jemaah Salat Id di dekat tempat pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Pembubaran itu dilakukan diduga lantaran jemaah salat menggunakan pengeras suara. GIDI sebelumnya telah mengimbau umat islam untuk tidak menggunakan pengeras suara karena bisa mengganggu kegiatan yang mereka laksanakan.
Akibat peristiwa itu, ratusan warga Muslim terpaksa mengungsi dan sejumlah bangunan hangus terbakar. Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait kerusuhan ini yakni Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo. []