WARTABUANA – Budayawan dan juga analis politik, Denny JA, mengaku lega saat mengetahui hasil pengumuman penghitungan (real count) KPU 2019. KPU baru saja mengumumkan Real Count Final 100 persen. Dimana pasangan Jokowi-Ma’ruf menang di angka 55.5 persen, Prabowo-Sandi di angka 44.50 persen.
“Alhamdulilah, terbukti semua Quick Count Lembaga Survei akurat soal Jokowi menang. Dan saya lebih bersyukur lagi. Quick Count LSI Denny JA memiliki selisih terkecil dibandingkan hasil final Real Count KPU,, ” demikian Denny JA mengomentari hasil final Real Count Pilpres 2019, lewat keterangan tertulisnya, Selasa (21/5/2019).
Seperti diketahui, pada hari pencoblosan, 17 April 2019, ada sebelas lembaga survei yang mengumum quick count, mulai dari LSI Denny JA, SMRC, Polltracking, Indikator, Indobarometer, Charta Politica, Cyrus-CSIS, Median, Litbang Kompas, hingga Vox Populasi.
Semua Quick Count mengumumkan kemenangan Jokowi di angka yang beragam. LSI Denny JA menunjukkan selisih paling kecil, dibandingkan Real Count KPU dalam Pilpres 2019, sekitar 0,12 persen. Selisih terbesar dari Kedai Kopi sekitar 2,08 persen.
” Ini bukan rekor terbaik LSI. Di tahun 2010, LSI pernah memperoleh rekor MURI karena selisih Quick Count di Sumbawa NTB, 2010, adalah 0.00 persen. Alias hasil quick count sama persis dibanding hasil KPUD 14 hari kemudian, ” katanya.
Menurutnya, dengan adanya quick count, publik diberikan pengalaman. Betapa ilmu pengetahuan dapat membantu masyarakat untuk mengetahui hasil pemilu 250 juta populasi begitu cepat. Hanya dalam waktu 3 jam setelah TPS ditutup, Quick Count membantu tahu siapa yang menang. Terbukti hasil quick count menyerupai hasil Real Count sebulan kemudian.
“Dan mereka yang membawa LSI Denny JA, juga lembaga quick count lain ke polisi, menuduh kami membohongi publik, kembali ditolak oleh hasil Real Count KPU,” pungkas Denny JA. []