JAKARTA, WB – Gegara ucapan kata `rada-rada bloon`, yang dilontarkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, ia pun dilaporkan anggotanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Tidak tinggal diam Fahri pun menanggapi langkah anggota DPR tersebut lewat akun Twitternya.
“Ada anggota DPR Yg salah ngerti aja tersinggung…mau jadi apa sampeyan?” cuit Fahri lewat akunnya, @Fahrihamzah, sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (21/8/2015) malam.
Fahri mengatakan lewat kultwittnya-nya, bahwa tak perlu bersikap mudah tersinggung. Dunia akan lebih indah bila orang tak gampang tersinggung karena terlalu memakai perasaan.
“Kalau debat pakai akal dong jangan pakai perasaan…gak nyambung…,” ujarnya.
Dia berharap, para politisi makin dewasa dalam berdemokrasi. Politisi PKS ini mencontohkan Presiden Jokowi yang bersikap dewasa menghadapi menteri-menterinya.
“Jokowi disebut oleh menterinya gak ngerti apa-apa menterinya gak dipecat..,” kata Fahri.
Anggota dewan Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menyatakan, perlu `pertebal kuping` dalam berdemokrasi. Caci-maki yang datang sebaiknya dianggap kritik dan ditanggapi santai.
Dia memberi tagar frasa `rada-rada bloon` yang sebelumnya ditujukan untuk para anggota DPR. Menurutnya, para anggota DPR memang dipilih bukan berdasarkan tingkat kecerdasan yang tercermin dari gelar akademik. Begitulah menurutnya teori representasi dalam demokrasi.
Salah satu penggunan Twitter mencuit ke Fahri soal keheranannya bagaimana Fahri bisa terpilih padahal sering membuat pernyataan yang dianggapnya tak cerdas. Fahri menanggapi, nyatanya dia terpilih dari dapil Nusa Tenggara Barat.
“Tapi itulah pilihan rakyat…sampeyan pinter kagak dipilih…so what? #Rada2Bloon,” kata Fahri.
“Kalau saya #Rada2Bloon kenapa ente tersinggung? Saya Aja menikmati…pemilih saya senang…,” tulisnya.[]