JAKARTA, WB – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI),Kamis (2/10/2014) menggelar seminar dengan judul Transformasi Demokrasi Ekonomi Dan Sosial Budaya Seperti Apa Yang Dapat Membangun Keunggulan Kompetitif Perekonomian Sehingga Ketahanan Nasional Menjadi Semakin Ulet Dan Tangguh.
Menurut Gubernur Lemhannas RI, Budi Susilo Soepandji seminar ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan nasional dan strategi untuk melaksanakan transformasi demokrasi ekonomi dan sosial budaya menuju keunggulan kompetitif perekonomian yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan nasional.
Secara garis besar, pokok-pokok materi seminar ini antara lain: Presiden berkoordinasi dengan DPR dengan melibatkan pakar ekonomi dan sosial budaya, kalangan akademisi dan peneliti, perlu menderegulasi undang-undang dan peraturan-peraturan yang terkait perekomian dan sosial budaya yang tidak sesuai dengan konstitusi.
Presiden perlu membuat kebijakan nasional menuju “Poros Maritim Dunia” berupa National Maritime Policy untuk membangun dan mengembangkan sektor maritim sebagai prioritas pembangunan nasional dalam meraih kemakmuran dan kejayaan bangsa Indonesia demi ketahanannasional yang tangguh.
Kemenko Perekonomian berkoordinasi dengan Lembaga penelitian dan pengembangan yang melibatkan para pakar ekonomi, pakar sosial budaya, kalangan akademisi dan pengusaha, sehingga merumuskan indikator-indikator normatif dan parameter-parameter Indeks Demokrasi Ekonomi Kerakyatan (IDEK) yang telah dibahas oleh PPRA 51 Lemhannas RI sebagai pedoman dan dalil dalam mewujudkan transformasi demokrasi ekonomi dan sosial budaya.
Presiden mengimplementasikan Indonesia incorporated yang dinamis dan penuh vitalitas dalam meningkatakan keunggulan kompetitif ekonomi dengan mengedepankan mutu birokrasi dan menciptakan semangat solidaritas berkelompok yang berdasarkan budaya bangsa “gotong royong”. []