VIENTIANE – Perdana Menteri Laos Phankham Viphavanh telah menginstruksikan kepada pihak otoritas untuk melanjutkan vaksinasi kelompok-kelompok sasaran dan memberikan vaksin kepada seluruh warga negara lainnya.
Hal itu disampaikannya dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (19/4), seraya berjanji bahwa pemerintah akan mempercepat peluncuran vaksinasi demi mengendalikan COVID-19.
Phankham juga menyerukan langkah yang lebih kuat untuk membendung virus tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran akan wabah setelah rekor tertinggi kasus impor dilaporkan dalam beberapa hari terakhir, seperti dilansir harian lokal Vientiane Times pada Rabu (21/4).
Dalam pernyataannya, sang perdana menteri mengatakan pemerintah Laos akan mempercepat inokulasi setidaknya 22 persen dari populasi pada 2021, namun lebih banyak akan lebih baik.
Dia menyerukan untuk melanjutkan vaksinasi terhadap kelompok-kelompok sasaran dan perluasan program vaksinasi hingga mencakup semua kelompok masyarakat. Ini terdiri dari pegawai negeri, pejabat, tentara, polisi, dan guru, serta para pegawai di pusat perbelanjaan, hotel, restoran dan fasilitas olahraga, juga penjual dan pedagang.
Phankham mengatakan pemerintah Laos akan membantu pelaku bisnis atau individu yang ingin membeli vaksin COVID-19 untuk karyawan mereka atau kelompok sasaran lainnya.
Per 12 April, lebih dari 140.000 orang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19, sementara hampir 28.000 orang telah mendapatkan suntikan kedua, menurut Komite Satuan Tugas Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Satuan tugas tersebut mengatakan vaksin itu aman, tanpa laporan efek samping serius setelah disuntikkan.
Phankham menyerukan kepada orang-orang dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga asing yang tinggal di Laos, untuk tetap waspada dan mematuhi secara ketat langkah-langkah pencegahan dan pengendalian virus.
Hingga Rabu, Laos mengonfirmasi 88 kasus COVID-19, dengan 39 orang saat ini sedang menjalani perawatan. [Xinhua]