JAKARTA, WB – Ketua Presidium Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, adalah sebuah kebohongan bilamana hasil quick count dijadikan dasar atas kemenangan salah satu calon presiden menjadi Presiden RI. Maka atas dasar itupun, KSPI menyerukan kepada seluruh buruh di Indonesia untuk tidak mempercayai hasil Quick Count yang menyatakan salah satu calon presiden menjadi Pemenangnya.
“Demokrasi yang sedang kita bangun di Indonesia tidak boleh tercederai dan terbajak oleh sekedar hasil quick count. KSPI/Rumah Indonesia menduga ada kepentingan asing yang ikut bermain dalam rilis hasil quick count oleh beberapa lembaga survei tersebut,” beber Said melalui pesan singkatnya, Jumat (11/7/2014).
Dia menambahkan, terkait hasil suara pemilu pilpres, yang harus dijadikan tolok ukur dan dipercayai hasil pilpres 2014 adalah hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum Pusat (KPU Pusat) yang akan dihelat pada tanggal 22 Juli 2014.
“Bilamana ada kecurangan maka KSPI bersama buruh seluruh Indonesia akan melakukan aksi besar – besaran di kantor KPU dan KPUD di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Said sendiri mengklaim berdasarkan hasil Real Count yang dilakukan di 270.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 328 kabupaten kota, didapati angka bahwa pasangan Prabowo – Hatta memiliki angka sebesar 52,03 % dan Pasangan Jokowi – JK 47,97 %.
“Maka KSPI dan buruh Indonesia berkeyakinan yang akan memenangi Pilpres ini adalah pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Dengan demikian ribuan relawan buruh dari seluruh Indonesia akan terus menjaga rekapitulasi perhitungan suara hingga 22 Juli 2014 di KPU Pusat,” tandas Said. []