JAKARTA, WB – Pemerhati politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Pangi Syarwi Chaniago menilai, kalau kritikan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kebijakan TNI membeli tank Leopard dinilai tak tepat. Sebab kata Syarwi, alasan pembelian tersebut sudah melalui proses kebijakan pengujian dan telah disepakati DPR.
“Jadi tidak tepatlah Jokowi mengkritik kebijakan yang sudah melalui pengujian dan disetujui oleh DPR. Putusan tersebut pasti sudah dipertimbangkan dengan baik oleh berbagai pihak, “kata Syarwi, Jumat (27/6/2014).
Terkait pembelian Leopard tersebut lanjut Syarwi, harusnya Jokowi tidak usah menanyakan kebijakan pembelian Leopard dan mengarahkan untuk membeli panser Anoa, karena TNI akan tetap berkilah bahwa keputusan membeli Leopard sudah tepat.
Lebih jauh Syarwi mengatakan, sebagai negara besar Indonesia harus memiliki tank jenis Leopard. Leopard yang termasuk katagori Tank Tempur Utama atau Main Battle Tank (MBT) harus ada untuk melengkapi kekuatan pokok minimum (minimum essential forces) pertahanan negara.
Sementara itu jenis Anoa yang diproduksi Pindad memang kendaraan tempur tapi bukan jenis tank.
“Pertimbangan Jokowi mungkin karena Anoa itu produk Indonesia sehingga bisa memacu perkembangan industri militer dalam negeri. Bagaimanapun Anoa tidak bisa menggantikan fungsi MBT seperti Leopard,” pungkas Syarwi. []