NICE, WB – Prancis kembali dilanda teror, pada Kamis, 14 Juli 2015. Teror tersebut bertepatan dengan perayaan Bastille Day, yang merupakan Hari Nasional Perancis. Pelaku teror berhasil diidentifikasi sebagai warga Nice keturunan Tunisia. Teror tersebut berhenti setelah pelaku ditembak mati oleh polisi.
Berdasarkan informasi Kementerian dalam Negeri Perancis, jumlah korban tewas dalam insiden truk menabrak kerumunan warga saat Bastille Day di Nice bertambah menjadi 84 orang termasuk anak-anak.
Ratusan orang warga mengaku disuruh oleh berlari meninggalkan lokasi saat kejadian berlangsung. Sementara Presiden Nice, Christian Estrosi, meminta semua orang untuk tetap berada di dalam ruangan.
Para saksi melihat pengendara sengaja memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi, kemudian berkelok untuk menimbulkan korban tewas lebih banyak.
Presiden Perancis Francois Hollande yang tengah berada di luar kota segera kembali ke Paris begitu mendengar kabar teror tersebut. Dia kemudian menyatakan Perancis dalam situasi darurat dan menjalankan tiga langkah strategis untuk memulihkan keadaan dengan segera.
Status darurat keamanan sebelumnya diberlakukan di Perancis usai teror penembakan dan bom bunuh diri di Paris dan akan berakhir pada 26 Juli nanti. Status tersebut diperpanjang hingga tiga bulan ke depan akibat teror truk di Nice, yang ternyata berisi muatan berupa senjata api dan granat.[]