BAGDAD, WB – Setelah mendapat ancaman dari kelompok konservatif dan garis keras Irak, membuat dua gadis Irak mengundurkan diri dari kontes Ratu kecantikan dinegara tersebut.
The Guardian mengabarkan, panitia penyelenggara terpaksa membatalkan kontes bikini dan menggantinya dengan gaun muslim. Mereka juga memundurkan jadwal malam final yang sedianya digelar 1 Oktober menjadi Desember nanti.
“Kami harus memenuhi standar ratu kecantikan dunia. Bisa-bisa dicoret dari kontes dunia,” ujar Senan Kamel.
Namun ada juga yang menganggap ancaman tersebut hal yang biasa. Lubna Hameed, salah satu mahasiswi Universitas Baghdad berusia 21 tahun, tetap maju ikut kontes hingga taraf internasional.
“Insya Allah saya tidak akan mendengarkan kritikan itu, karena ini merupakan kehormatan mewakili Irak di panggung internasional,” ujarnya.
Langkah nekat itu juga dilakukan Hamsa Khalid. Pelajar SLTA berusia 18 tahun itu tak membuatnya gentar. Sebagai Ratu Irak, Hamsa berharap dapat menyampaikan satu kata `Peace` di atas panggung.
Dari 50 kontestan diharapkan 10 di antaranya bakal masuk final. Banyak warga Irak yang tidak terganggu dengan kontroversi ratu-ratuan ini.[]