JAKARTA, WB – Setelah video dukungannya kepada Anies – Sandi beredar di media sosial (medsos), mantan model iklan yang kini menjadi Penginjil, Evangelist (EV) Rita Tiara Panggabean dibully dan dikecam. “Serangan” di medsos itu dipicu pemberitaan tendensius yang “mempelintir” pernyataannya.
Dalam pemberitaan di beberapa website yang selama ini isi dan kontennya mendukung petahana, diberitakan seolah-olah Rita mengaku sebagai seorang pendeta dan mengatasnamakan umat Kristen se Jakarta.
Akibat pemberitaan itu, menimbulkan komplain dari pendeta dan umat Kristen lain yang tidak mendukung Anies – Sandi. Buntutnya bisa ditebak, Rita akhirnya menjadi bulan-bulanan di media social. Bahkan kacaman dan kata-kata kasar mengalir deras di akun pribadinya seperti facebook dan instagram.
Rita dan keluarganya yang semua tidak menyangka bakal mendapat serangan berupa kecaman dan bully itu merasa, semua yang terjadi merupakan resiko dari sebuah pilihan. “Sebagai pribadi, sebagai warga Negara, saya hanya menyampaikan hak saya untuk mendukung paslon 3 Bapak Anies – Sandi. Menurut saya, mereka memiliki hati kasih. Kasih itu lemah lembut dan murah hati, tidak melakukan hal yang tidak sopan, tidak pemarah. Hal itulah yang saya lihat dari karakter Anies – Sandi,” ujar Rita Tiara Panggabean, Jumat (7/4/2017) di kantor hukum Zeki Alatas SH, selaku kuasa hukumnya.
Kehadiran Rita di sana untuk mengklarifikasi pemberitaan yang selama ini menyudutkannya. Bahkan beberapa website malah menampilkan foto dirinya saat menjadi model dan bintang iklan 10 tahun silam. Pemberitaan miring dan publikasi foto-foto itu kini sudah mengganggunya.
“Selama beberapa hari ini ada viral tentang pemberitaan bahwa ada statement dari klien kami bahwa seluruh pendeta se DKI mendukung paslon nomor 3. Pada hari ini saya akan memberikan klarifikasi dan klien saya akan memberikan pernyataan bahwa pemberitaan itu adalah tidak benar,” ungkap Zeki Alatas SH.
Menurut Zeki, maksud kliennya tidak seperti itu. “Yang Rita maksud, hanya ada beberapa pendeta yang mendukung program paslon nomor 3. Kebetulan klien kami adalah seorang misionaris, sehingga sudah ada pembicaraan dengan beberapa pendeta tersebut yang mendukung dan cocok dengan program paslon 3,” papar Zeki.
Terkait pemberitaan miring dan tendensius itu, Rita menyampaikan permohonan maafnya kepada umat Kristen yang merasa terganggu dan tidak nyaman. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada kaum nasrani, kepada saudara-saudara saya dalam Tuhan, saya minta maaf kalau ada perkataan-perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti hati saudara-saudara seiman saya,” ungkap Rita.
Selain permohonan maaf, Rita juga menyampaikan klarifikasinya terkait pemberitaan itu. “Saya tidak mengatakan bahwa saya mewakili seluruh pendeta di Jakarta, tapi beberapa pendeta dan beberapa jemaat. Saya juga tidak mengatasnamakan sebuah gereja, tetapi ini lebih ke individual,” terang Rita yang juga membantah dirinya mengaku sebagai pendeta.
Meskipun dirinya kini merasa difitnah, bahkan termasuk keluarga besarnya yang ikut jadi korban bully, Rita mengaku sudah memaafkan siapa saja yang telah berlaku buruk padanya. “Saya berterima kasih dan mengucap syukur. Setiap orang yang menghujat, memfitnah dan merendahkan, saya berterima kasih, karena ini menjadi kekuatan bagi saya. Dan saya mengampuni mereka, termasuk mereka yang sudah membully saya habis-habisan. Terima kasih, saya mengampuni dan memberkati orang yang membenci saya,” paparnya.
Rita juga menampik tudingan jika apa yang dilakukannya ini hanya ulahnya untuk mencari sensasi sehingga namanya kembali muncul di publik. “Saya tidak mencari sensasi. Yang saya inginkan bukan sensasi, yang saya inginkan adalah kemenangan Anies – Sandi,” tegasnya.[]