WARTABUANA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada Senin (15/2) mengumumkan rencana membentuk “komisi sejenis 9/11” yang independen untuk menyelidiki kerusuhan mematikan di Capitol pada 6 Januari lalu, dua hari setelah mantan presiden AS Donald Trump dibebaskan dalam sidang pemakzulan keduanya oleh Senat yang terbelah dua.
“Untuk melindungi keamanan kita, langkah kita selanjutnya adalah membentuk Komisi sejenis 9/11 yang eksternal dan independen guna menyelidiki serta melaporkan fakta dan penyebab yang berkaitan dengan serangan teroris di dalam negeri pada 6 Januari 2021 lalu di Kompleks Capitol AS … dan terkait dengan gangguan terhadap transfer kekuasaan secara damai,” tulis Pelosi dalam sebuah surat kepada para anggota DPR AS dari Partai Demokrat.
“Selama beberapa pekan terakhir, Jenderal Honore telah menilai kebutuhan keamanan kita dengan meninjau apa yang terjadi pada 6 Januari lalu dan bagaimana kita harus memastikan bahwa itu tidak akan terjadi lagi,” tulis Pelosi, yang merujuk pada pensiunan Letnan Jenderal Russel Honore yang dia tunjuk untuk memimpin peninjauan “infrastruktur keamanan” Capitol menyusul kerusuhan pada bulan lalu.
“Dari temuannya dan dari sidang pemakzulan tersebut, jelas bahwa kita harus mendapatkan kebenaran tentang bagaimana ini bisa terjadi,” ujar Pelosi, seraya menambahkan bahwa DPR juga akan mengucurkan dana tambahan guna meningkatkan keamanan di Capitol.
Komisi sejenis 9/11 akan dibentuk oleh undang-undang yang disahkan oleh kedua majelis Kongres AS dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh presiden yang sedang menjabat, papar sebuah laporan CNN, seraya menambahkan bahwa anggota komisi tersebut akan berada di luar pemerintahan.
Senat AS pada Sabtu (13/2) membebaskan Trump dari dakwaan menghasut pemberontakan yang berujung kerusuhan di Capitol. Lima orang, termasuk seorang petugas polisi Capitol, tewas dalam kerusuhan tersebut. [Xinhua]