JAKARTA, WB – Presiden Joko Widodo menilai bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau begitu parah.
“Baru saja tadi informasi yang kita terima dari satelit 1508 titik, makanya kita ke sini karena mendapat informasi ini. Kemudian masalah di Pulang Pisau ada 616, Kapuas 366 karena kondisi gambut di sini,” kata Presiden Jokowi saat meninjau titik api di area hutan di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (24/9) siang seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Untuk mengatasi bencana asap di Kalteng itu, menurut Presiden Jokowi, pemerintah akan mengirimkan prajurit pasukan ke sana. Itu jangka pendek. Jangka panjangnya, termasuk jangka menengah, menurut Presiden Jokowi, kanal. Tidak ada yang lain.
Presiden Jokowi menjelaskan, untuk pembangunan kanal itu anggaran dari Pemerintah Pusat. Karena itu, seminggu dua minggu ini akan dimobilisasi langsung datang dari pusat untuk membuat kanal.
“Bupati sudah diajak bicara, Gubernur sudah diajak bicara, tinggal pelaksanaannya. Syukur bisa seminggu ini, ini kan darurat,” kata Presiden Jokowi.
Adapun mengenai sanksi hukum perusahaan yang sudah dijadikan tersangka dalam kasus pembakaran hutan dan lahan di Kalteng, Presiden Jokowi menyerahkan urusannya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. []