WARRABUANA – Dibandingkan dengan kanker payudara, kanker serviks atau leher rahim dianggap sebagai pembunuh wanita nomor satu.
Mengapa? Karena terkadang banyak sekali wanita yang baru menyadari dirinya mengidap kanker serviks saat sudah mencapai stadium lanjut. Berbeda dengan kanker payudara yang tanda-tandanya bisa terlihat melalui benjolan.
Penyebab utama kanker serviks adalah HPV (Human Papiloma Virus). Namun aktivitas seks di bawah usia 18 tahun, sering berganti pasangan seks, tidak menjaga kebersihan genital, dan merokok bisa jadi faktor pemicu kanker serviks.
Di stadium awal, banyak kasus kanker serviks yang tidak terdeteksi. Beberapa gejalanya yaitu terjadi pendarahan ringan dan rasa nyeri saat berhubungan intim. Jika terjadi pendarahan pasca senggama juga perlu diwaspadai.
Keputihan yang berbau dan tidak kunjung hilang juga menandakan adanya masalah pada bagian dalam vagina. Jika disertai rasa nyeri di sekitar kelamin, kanker sudah semakin memburuk.
Kanker serviks yang semakin meluas dapat menyumbat kandung kemih dan merusak ginjal sehingga penderita seakan terkena kencing batu.
Melihat betapa bahayanya kanker serviks, setiap wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seks sebaiknya rutin melakukan papsmear paling tidak setahun sekali. Kanker serviks stadium awal biasanya tidak memunculkan gejala akut sehingga saat ketahuan kanker sudah mencapai stadium lanjut. []